MAKALAH
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
ekonomi makro
Dosen Pengampu: Mahirun, M.Si
Disusun
Oleh:
1. Muh. Amrullah (2013115201)
2. Slamet Ardi Restiawan (2013115266)
3. Adib Fajrudin (2013115286)
4. Ade Pitaloka (2013115288)
5. Ifni Zulaikha (2013115342)
Kelas D
Jurusan/Prodi :
Syariah dan Ekonomi Islam/Ekonomi Syariah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT Yang Maha Mendengar dan lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “PEREKONOMIAN TERBUKA” sesuai waktu yang telah direncanakan.
Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta
seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam
menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam penulisan
makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang tiada hingganya kepada rekan dan teman yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya.
Hanya
kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya,
semoga Allah meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin.
Pekalongan,
5 Maret 2016
Penyusun,
JUDUL................................................................................................ .....i......
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
..................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
...................................................................... 2
A.
Perekonomian
4 Sektor................................................................ 2
B.
Siklus
Aliran Pendapatan Terbuka.............................................. 2
1.
Ciri-ciri
Pokok Aliran Pendapatan......................................... 5
C.
Perekonomian
Terbuka Ekspor-Impor......................................... 5
1.
Ekspor.................................................................................... 5
2.
Impor..................................................................................... 6
3.
Perekonomian
Terbuka Ekspor-Impor................................... 6
D.
Faktor-faktor
penentu Ekspor-Impor.......................................... 9
1.
Faktor
Penentu Ekspor.......................................................... 9
2.
Faktor
penentu Impor.......................................................... 10
E.
Keseimbangan
Perekonomian Terbuka...................................... 11
1.
Syarat
Keseimbangan Perekonomian Terbuka.................... 11
1.1 Penawaran dan Penegeluaran Agregat.......................... 11
1.2 Suntikan dan Bocoran................................................... 12
2.
Grafik
Keseimbangan Perekonomian Terbuka.................... 14
BAB III PENUTUP.............................................................................. 19
A.
Kesimpulan................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor
atau perekonomian terbuka merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor rumah
tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Pada bab
sebelumnya dapat dipahami tentang bagaimana tingkat kegiatan ekonomi suatu
negara ditentukan. Akan tetapi analisis mengenai penentuan kegiatan ekonomi tersebut belum
sesuai realita yang sebenarnya, kegiatan ekonomi yang digambarakan belum
sepenuhnya sesuai keadaan dalam perekonomian.Oleh karena itu dalam pembuatan makalah ini kami
membahas kegiatan ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka?
2.
Bagaimana mekanisme ataupun aliran siklus pendapatan perekonomian 4 sektor?
3.
Apa yang dimaksud dengan
perekonomian terbuka ekspor-impor dan apa saja faktor-faktornya?
4.
Bagaimana konsep keseimbangan
perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi dari perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka
2.
Untuk
mengetahui mekanisme perekonomian 4 sektor
3.
Untuk
mengetahui definisi ekspor impor dan faktornya
4.
Untuk
mengatahui keseimbangan perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEREKONOMIAN 4 SEKTOR ( PEREKONOMIAN TERBUKA)
Perekonomian terbuka atau perekonomian 4
sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dsn impor
dengan negara-negara lain di dunia ini. dalam perekonomian terbuka
sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada 4 golongan. Yaitu sektor rumah
tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Dimana
sektor Rumah Tangga (Househould Sector)
terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik. Sektor
perusahaan ( firm Sector) terdiri
atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Sektor Pemerintah (Government sector), yang memiliki
kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan. Sektor
luar negeri (Foreign sector) yaitu
sektor dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.[1]
Dalam Perekonomian terbuka sebagian produksi
dalam negeri di ekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat
pula barang di negara itu yang di impor ke negara-negara lain.
B.
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA
Disebut dengan kegiatan ekonomi 4 sektor karena kegiatan ini tidak hanya
melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat
ekonomi diluar negeri. Dalam diagram circular
flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar
tersebut meliputi : pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang dan lembaga
keuangan serta pasar luar negeri.
a)
Rumah
Tangga
Ø Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada
perusahaan.Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dipertemukan pada
pasar tenanga kerja.Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapat
penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan profit.Hal ini dipertemukan
dalam pasar uang dan lembaga keuangan.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumlah uang sebagai pajak
kepada pemerintah dan rumah tangga
menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari
pemerintah (berupa hasil dari pajak)
Ø Hubungan dengan Negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan Negara lain, rumah tangga harus melewati
pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari
luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b) Perusahaan
Ø Hubungan dengan Rumah Tangga
Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat.Lalu perusahaan mendapatkan penghasilan dari
penjualan produknya.Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar barang.Pasar
barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa.Pasar barang sering diistilahkan dengan sector riil.
Ø Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual
produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Ø Hubungan dengan dunia internasional
Perusahaan
melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar
barang dan pasar luar negeri.Dari hasil penjulan tersebut perusahaan
mendapatkan laba atau keuntungan.
c) Pemerintah
Ø Hubungan dengan rumah tangga
Pemerintah
menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan,
dan lain-lain untuk membangun Negara.
Ø Hubungan dengan perusahaan
Pemerintah
mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli produk
dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
d) Negara-negara
lain
Ø Hubungan dengan rumah tangga
Negara-negara lain menyediakan
barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar
negeri, dari pasar luar negeri masuk kedalam pasar barang dalam Negara.
sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari
transaksi jual beli tersebut dengan Negara lain mendapatkan laba atau
keuntungan.
Ø Hubungan dengan perusahaan
Dunia internasional mengekspor
produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.Aliran barang dan jasanya juga
melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga
dihasilkannya suatu laba.[2]
1.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran
Pendapatan Perekonomian Terbuka
Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga &
keuntungan, dan pendapatan tersebut digunakan :
1.
Pengeluaran konsumsi (membeli barang & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri)
2.
Membayar pajak
3.
Mengimpor (membeli barang impor)
4.
Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di
samping aliran uang keluar untuk membayar impor, juga aliran
pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas ekspor);
Aliran perbelanjaan (pengeluaran)
penanam modal untuk membeli barang dan peralatan modal dari sektor
perusahaan.
Pengeluaran pemerintah ke sektor
perusahaan untuk membeli kebutuhan administrasi &
belanja modal untuk investasi pemerintah.
C.
PEREKONOMIAN TERBUKA: EXPORT - IMPOR
1.
Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor
barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan jasa melebihi
jumlah produksi yang diperlukan di dalam negri.
Dengan meningkatnya jumlah produk
(barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga
akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
Karena
ekspor merupakan salah satu jenis pengeluaran agregat (aggregate expenditure),
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh
suatu Negara.
“Apabila
ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini
selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan
nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”.Apabila pendapatan
nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor
dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap
besarnya”.
Besarnya kecilnya ekspor tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian
sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan
pengeluaran pemerintah.
2. Impor (M)
Dalam
analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan
membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap barang impor.
Makin tinggi
kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat
dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara
tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.
“Makin
tinggi pendapatan nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan
oleh Negara tersebut.
3. Perekonomian Terbuka: Export-Impor/Kurs
Dalam
menganalisa suatu perkenomian, dikenal dua model perekonomian, yaitu
perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Perekonomian
tertutup adalah model
perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara
sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang
saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing.
Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau
kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli
dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan
kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian memerlukan
Lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga
asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat
di daerah pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk
mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan
melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan
atau jasa perbankan lainnya. Hal ini dikatakan ekonomi pasar
tertutup, karena didalamnya belum termasuk peran luar negeri dalam sistem
ekonomi tersebut.
Pada sistem
ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari
produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan
tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas
bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar
negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat
juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang
semakin menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan the global
economy. 6Dengan memasukkan sektor luar negeri ke dalam
model penghitungan pendapatan nasional, berarti kita menamijahkan dua variabel
dalam model perekonomian tiga sektor, yaitu variabel ekspor (X) dan variabel
impor (M). Dengan demikian untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan
pada perekonomian terbuka dilakukan dengan jalan menyamakan antara sisi
pendapatan dan sisi pengeluaran.Dalam sistem perekonomian terbuka ini,
pengeluaran untuk impor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu apakah impor itu
tergantung dari variabel lain, atau tidak (nilainya dianggap tetap).Untuk impor
yang nilainya tetap dapat dituliskan sebagai berikut :M = M0;
di mana M0 adalah besarnya impor Sedangkan impor yang
nilainya tergantung dari besar kecilnya pendapatan dirumuskan sebagai berikut:
M= M0 + mY, di mana Y adalah pendapatan dan m adalah Marginal
Propensity to ImportMenurut Tedi Heriayanto 8, tolok
ukur yang baik untuk menilai kadar keterbukaan suatu perekonomian adalah rasio
ekspor dan impor terhadap total GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP
melebihi 50% maka dikatakan perekonomian lebih terbuka. Perdagangan
internasional dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :
a. Keanekaragaman
kondisi produksi.Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi
produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena beriklim tropis dapat
berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk dipertukarkan dengan barang dan
jasa dari negara lain.
b. Penghematan biaya.Alasan kedua adalah timbulnya increasing
returns to scale (penurunan biaya pada skala produksi yang besar).
Banyak proses produksi menikmati skala ekonomis, artinya proses produksi
tersebut cenderung memiliki biaya produksi rata-rata yang lebih rendah ketika
volume produksi ditingkatkan.
c. Perbedaan selera. Sekalipun kondisi produksi di semua
daerah serupa, setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera
mereka berbeda. Contohnya, negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging
ayam dalam jumlah yang hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak
menyukai daging sapi, sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan
demikian ekspor yang saling menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara
tersebut, yaitu bila negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi,
sebaliknya negara B mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
d. Prinsip keunggulan komparatif (comparative advantage).
Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi
dan mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih
efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang
dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien
dibanding negara lain).
D. Faktor-faktor
penentu Ekspor-Impor
1. Faktor-faktor yang menentukan
Ekspor
Banyak faktor yang
akan menentukan hal ini dan pada dasarnya kepentingan ekspor di suatu negara
selalu berbeda dengan negara lain. di sebagaian negara ekspor sangat penting,
yaitu meliputi bagian yang cukup besar dari pendapatan nasional. Akan tetapi
disebagian negara lain peranannya relatif kecil.
Suatu negara dapat
mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut diperlukan
negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya
tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. Ekspor karet, kelapa sawit, dan
petroleum dari beberapa negara Asia Tenggara berlaku karena barang-barang
tersebut dibeli oleh negara-negara yang tidak dapat memproduksinya. Sebaliknya
pula negara-negara Asia Tenggara mengimpor kapal terbang, dan berbagai jenis
barang modal karena mereka tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang
tersebut.
Faktor
yang lebih penting lagi adalah kemampuan dari negara tersebut untuk
mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya,
mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama
baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri.cita rasa
masyarakat diluar negeri terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara
sangat penting peranannya dalam menentukan ekspor suatu negara. secara umum
boleh dikatakan bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan
yang sedemikian yang dihasilkan oleh suatu negara, semakin banyak ekspor yang
dapat dilakukan.
Pendapatan
nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor suatu negara. Ekspor akan
secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapai hubungan yang
sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu
menaikkan ekspor oleh karena itu pendapatan nasional dapat mengalami kenaikan sebagai akibat pengeluaran rumah tangga,
investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor
dengan barang dalam negeri.[3]
2.
Faktor-faktor yang menentukan impor
Barang buatan luar negeri
juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah.perusahaan
mengimpor bahan mentah dan barang modal dari luar negeri. Pemerintah juga
melakukan hal yang sama, yaitu pemerintah menggunakan barang konsumsi dan
barang modal yang diimpor. Walau bagaimanapun dalam analisis makroekonomi
diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga.maka fungsi
impor sangat berhubungan dengan
pendapatan nasional.yangdimaksudkan dengan fungsi impor adalah kurva yang
menggambarkan hubungan diantara nilai impor yang dilakukan dengan tinkat pendapatan
masyarakat dan pendapatan nasional yang dicapai. Seperti telah dinyatakan impor
adalah pengeluaran terpengaruh yang berarti semakin tinggi pendapatan nasional
maka semakin tinggi pula impor.[4]
E. KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
1. Syarat
keseimbangan perekonomian terbuka
Keseimbangan
pendapatan nasional akan di capai pada keadaan dimana (i)penawaran agregat sama
dengan pengeluaran agregat ,dan (i)suntikan sama dengan bocoran. Uraian
tersebut akan menerangkan bagaimana keadaan tersebut tercapai dalam
perekonomian terbuka.[5]
a. Penawaran
dan pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka.
Dalam
perekonomian terbuka barang dan jasa yang di perjualbelikan di dalam negeri
terdiri dari 2 golongan barang : (i) yang di produksi di dalam negeri dan melalui
pendapatn nasional (Y), demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat
atau AS terdiri dari pendapatan (Y) dan impor (M) dalam formula :
AS= Y+M
Uraian sebelum
ini mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam pereknomian terbuka telah
menunjukan bahwa pengeluaran agregat (AE) meliputi lima komponen berikut :
pengeluaran rumah tangga keatas barang produksi dalam negeri (Cdn) ,
investasi swasta (I) ,pengeluaran pemerintah (G) .ekspor (X) dan pengeluaran keatas
impor (M) .dalam persamaan :
|
Dalam gambar
sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka, ditunjukkan bahwa
pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran keatas barang dalam negeri
dan pengeluaran keatas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku
persamaan berikut ini :
|
|
Berdasarkan persamaan
diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi :
Dimana nilai C
meliputi pengeluaran keatas produksi dalam negri dan barang yang di impor.[6]
Dalam setiap perekonomian (apakah ia terdiri dari dua sektor atau empat
sektor) keseimbngan pendapatan nasioonal dicapai apabila penawaran agregat (AS)
sama dengan pengeluaran agregat (AE). Dengan demikian, dalam perekonomian terbuka
keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila :
Y=C+I+G+(X – M) atau
Y + M = C + I + G + X
b.
Suntikan dan Bocoran dalam perekonomian
terbuka.
|
Dalam pendekatan
suntikan-bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
dicapai dalam keadaan berikut :
Uraian berikut
menerangkan mengapa kesamaan tersebut perlu dicapai untuk menntukan
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka.
Apabila kita
perhatikan kembali gambar aliran pendapatan perekonomian terbuka, pada aliran 1
dasarnya menggambarkan pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak
pendapatan perusahaan (aliran 2).Seterusnya, pendapatan nasional yang mengalir
ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu (aliran
3).Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd).
Maka dalam
formula :
Yd = Y – Pajak perusahaan – pajak individu
Atau
Yd = Y – T
Seterusnya pendapatan disposebel tersebut digunakan
untuk tujuan-tujuan berikut:
i.
Untuk
membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor. Dalam : C=Cdn+ M .
ii.
Untuk ditabung
, yaitu sebanyak S
Berdasarkan kepada (i) dan (ii) maka Yd=C+S. oleh karena Yd=
Y-T , maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut.
Y-T = C+S atau Y=C+S+T
Dimana C
adalah dalam perekonomian rumah tangga untuk membeli barang dalam negeri dan
barang impor .
|
Uraian mengenai
keseimbangan mengikuti pendekatan penawaran agregat-pengeluaran agregat
menunjukkan bahwa keimbangan dicapai apabila
2. Grafik
keseimbangan perekonomian terbuka
|
Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian
terbuka ditunjukkan dalam gambar diatas. Apabila dimisalkan perekonomian
tersebut terdiri dari 3 sektor, keseimbangan perekonomian terbuka akan dicapai
pada keadaan Y = C + I + G. Dengan demikian pendapatan nasional adalah Yo.
apabila perekonomian ini berubah menjadi perekonomian terbuka, akan timbul 2
aliran pengeluaran baru yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah
pengeluaran agregat manakala impor akan mengalami pengeluaran agregat. Dengan
demikian, apabila perekonomian berubah dari perekonomian tertutup ke
perekonomian terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X-M ).
Nilai ekspor neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk
perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ) dan akan diperoleh fungsi pengeluaran
agregat untuk ekonomi 4 sektor yaitu
Pada
gambar bagian B menunjukkan keseimbangan pendapatan nasional menurut pandekatan
suntikan bocoran. Pada awalnya, yaitu apabila dimisalkan ekonomi terdiri dari 3
sektor, keseimbangan dicapai pada E yaitu apabila:
S + T = I + G dan Pendapatan nasional adalah Y.
Perubahan dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian terbuka.[7]
CONTOH SOAL
Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi
rumah tangga, pajak pemerintah, pengeluaran pemerintah, investasi swasta,
ekspor dan impor adalah sbb:
a.
Fungsi penggunaan adalah: C = 500
+ 0,8 Yd
b.
Pajak adalah 25% dari pendapatan
nasional (T = 0,25 Y)
c.
Investasi swasta bernilai: I =
500, sedangkan pengeluaran pemerintah bernilai: G = 1000
d.
Ekspor negara tersebut bernilai: X
= 800 manakala impor adalah 10% dari pendapatan nasional (M = 0,1 Y )
e.
Pendapatan nasional sebanyak 6.000
Tentukan:
1.
Fungsi konsumsi sebagai fungsi
dari Y
2.
Pendapatan nasional pada
keseimbangan
3.
Untuk mencapai kesempatan kerja
penuh, perubahan yang bagaimanakah perlu dibuat apabila:
a)
Pajak saja yang diturunkan
b)
Pengeluaran pemerintah saja yang
dinaikkan
4.
Nyatakan kedudukan budget
pemerintah pada keseimbangan awal dan pada kesempatan kerja penuh. Nyatakan
fungsi pajak yang baru
5.
Adakah ekspor selalu melebihi
impor pada kedua keseimbangan tersebut?
6.
Simpulkan mengenai nilai
multiplier dalam perekonomian terbuka tersebut
JAWABAN:
1.
Fungsi konsumsi sebagai fungsi
dari Y :
C = 500 + 0,8 Yd
C = 500 + 0,8 ( Y – T )
C = 500 + 0,8 ( Y – 0,25 Y )
C = 500 + 0,6 Y
2.
Pendapatan nasional pada
keseimbangan :
Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,6Y + 500 +1000 + (800-0,1Y)
0,5
Y = 2800
Y = 5600
3.
Perubahan untuk mencapai
kesempatan kerja penuh :
Dengan
menurunkan pajak oleh karena formula multiplier tidak diketahui, perubahan
pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh tidak dapat ditentukan dengan
menggunakan formula multiplier. Oleh sebab itu nilai pajak pada kesempatan
kerja penuh perlu dihitung dengan memisalkan pajak yang diterima pada
kesempatan kerja penuh adalah T0 dan seterusnya menyelesaikan
persaamaan keseimbangan pada pendapatan nasional = 6000 ( Pendapatan nasional
pada kesempatan kerja penuh)
Y = C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + (
X-M )
6000 = 500 + 0,8 (Y – T0) + 500 + 1000
+ (800 – 0,1Y)
6000 = 2800 + 0,8 Y – 0,8 T0 – 0,1 Y
6000 = 2800 + 0,8(6000) – 0,8T0 – 0,1
(6000)
0,8T0 = -6000 + 2800 + 4800 – 600
0,8T0 = 1200
T0 = 1250
Apabila
pajak tidak berubah, pada pendapatan nasional 6.000 jumlah pajak adalah :
T = 0,25 Y
T = 0,25 (6000)
T = 1500
Pengurangan
pajak menyebabkan pada kesempatan kerja penuh pajak yang diterima adalah 1250, manakala
tanpa pengurangan pajak jumlahnya adlah 1500. Dengan demikian untuk mencapai
kesempatan kerja penuh pajak diturunkan sebanyak : 1500 – 1250 = 250
Dengan
menambah pengeluaran pemerintah apabila pengeluaran pemerintah ditambah perlulah
dimisalkan jumlah pengeluaran pemerintah
yang baru,misalnya sebesar G0. Nilai G0 dapat ditentukan
dengan menyelesaikan persamaan keseimbangan :
Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,6 Y + 500 + G0 +
800 – 0,1 Y
6000 = 500 + 0,6 (6000) + 500 + 1000 + G0
+ 800 – 0,1 Y
6000 = 500 + 3600 + 500 + G0 + 800 +
600
G0 = 6000 – 5400 + 600
G0 = 1200
Perhitungan
diatas menunjukkan untuk mencapai kesempatan
kerja penuh pengeluaran pemerintah perlu ditambah sebanyak : 1200 - 1000 = 200
4.
Budget pemerintah dan fungsi pajak
·
Pada keseimbangan asal ( Y = 5600
), pajak adalah sebanyak T = 0,25Y = 0,25 (5600) = 1400. Pengeluaran pemerintah
adalah G =1000. Maka pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebanyak T – G = 1400-1000 =
400
·
Kasus pengurangan pajak untuk
mencapai kesempatan kerja penuh pajak telah berkurang menjadi 1250, manakala
pengeluaran pemerintah tetap 1000 maka pengeluaran pemerintah mengalami
surplus, yaitu sebanyak T – G = 1250 -1000 = 250
·
Kasus menambah pengeluaran
pemerintah untuk mencapai kesempatan kerja penuh dengan demikian budget
pemerintah mengalami surplus yaitu sebanyak T – G = 1500 – 1200 = 300
·
Fungsi pajak yang baru, apabila
kesempatan kerja penuh dicapai dengan mengurangi pajak secara sekaligus, fungsi
pajak akan berubah menjadi T = T0 + 0,25Y. Penghitungan dalam soal
no.3 menunjukkan jumlah pajak yang baru 1250, maka :
T =
T0 + 0,25 Y
1250 =
T0 + 0,25 ( 6000 )
T0 = 1250-1500
T0 =
-250
Dengan demikian fungsi pajak yang baru adalah
T = -250 + 0,25 Y
5.
Keseimbangan Ekspor-Impor
Pada Y = 5.600. impor adalah M = 0,1 Y = 0,1 ( 5.600 ) = 560. Maka ekspor ( 800 ) melebihi impor.
Terdapat lebihan dalam neraca perdagangan.
Pada Y = 6.000 impor adalah M = 0,1 Y = 0,1 (
6.000 ) = 600. Sedangkan ekspor tetap 800 dan berarti ekspor tetap melebihi
impor. Ini menunjukkan bahwa pada kesempatan kerja penuh terdapat surplus dalam
neraca perdagangan.
6.
Multiplier
Multiplier didefinisikan sebagai angka yang
menunukkan perbandingan antara pertambahan pendapatan nasional dengan
penambahan pengeluaran agregat. Pertambahan pendapatan nasional adalah 6.000 –
5.600 = 400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan ujntuk menambah
pendapatan nasional adalah = 200 ( kenaikan dari 1000 menjadi 1.200). dengan
demikian dalam perekonomian yang diasumsikan diatas multiplier adalah 400/200 =
2.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal dua
pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, dan sektor tiga
pelaku ekonomi yaitu Pemerintah, Konsumen, dan Produsen,
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam
mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan
mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.Perilaku pengeluaran yang
dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan
terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor
rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to
Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan
tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor
pemerintah dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian,
maka dalam perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor
bisnis/swasta, dan sektor pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul
pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan.
Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang
siap dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak,
disebut dengan pendapatan disposibel.
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: Pajak regresif, Pajak progresif,
Pajak proporsional, dan Pajak tetap (lump sum tax).
Dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku
ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor
luar negeri.
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak akan
lepas dari perkembangan ekonomi internasional. Suatu negara akan selalu
tergantung pada perekonomian asing, karena tidak semua barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh suatu negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian
domestik. Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lainnya
berdasarkan keunggulan absolut (Absolute
Advantage) atau keunggulan
komparatifnya (Comparative Advantage).
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan
luar negeri tidak hanya terjadi dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan
jasa saja, melainkan juga dalam bentuk masuknya modal/dana dari sektor luar
negeri atau keluarnya modal/dana ke luar negeri. Catatan yang menunjukkan nilai
berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya
disebut dengan neraca pembayaran (Balance
of Payment). Neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account).
Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara
dengan berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai mata uang relatif berbeda
bila kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang terhadap suatu barang.
Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai tukar atau
kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang dianut oleh berbagai
negara terdiri dari dua jenis, yaituSistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate) dan Sistem Nilai Tukar
Mengambang (Floating Rate).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar
negeri dalam meningkatkan perekonomian adalah sebagai berikut: Mempertinggi
efisiensi penggunaan faktor produksi, Memperluas pasar produksi dalam negeri,
dan Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Diluar pendapat Sadono Sukirno, peranan perdagangan
luar negeri juga dapat menambah relasi sehingga masing-masing sektor sebagai
pelaku ekonomi utama memiliki hubungan interaksi relasi yang erat dalam
menciptakan pendapatan dan pengeluaran, dan juga tentunya membuat devisa Negara
tersebut bertambah, sehingga kehidupan semua orang akan menjadi lebih baik dan
lebih sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar.
Edisi ketiga.jakarta PT.Rajagrafindo
Persada.
Mankiw,George, 2007 . makroekonomi,edisi ke
enam. Jakarta.Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar